HTML Blogger Template (HTML)

HTML Blogger Template (HTML)

×

Iklan

BERITA NASIONAL


Sorotan


News Feed Indeks Artikel

Warga Minta Aktifitas Tambang Galian Tanah Liat di Pekon Madaraya Dihentikan

Jumat, 15 Maret 2024, Maret 15, 2024 WIB

Last Updated 2024-03-16T03:23:47Z

 

Gambar kondisi jalan menuju tambang galian tanah liat di Pekon Madaraya, (doc photo Keramat.id)


Pringsewu, Keramat.id - Masih belum hilang trauma warga tentang kerusakan jalan akibat truk pengangkut pasir di bantaran sungai Way Waya beberapa tahun yang lalu, kini masyarakat setempat sudah kembali dihadapkan dengan keberadaan aktivitas pengali/tambang tanah liat di Pekon Madaraya, kecamatan Pagelaran Utara, kabupaten Pringsewu, Lampung, Minggu (16/3/2024).


Puluhan warga masyarakat memprotes lantaran armada pengangkut tanah liat dari tambang yang di Pekon Madaraya tersebut dapat kembali menjadi pemicu kerusakan jalan poros di kecamatan Pagelaran Utara dan Banyumas.


Oleh karena itu warga masyarakat mendatangi lokasi kegiatan galian tanah liat yang dilakukan oleh seorang warga Pekon Pandansari yang berinisial Joko, kemudian meminta kepada pemilik supaya aktivitas tambang dihentikan.


Seperti disampaikan Sobri salah seorang perwakilan warga Pagelaran Utara kepada awak media bahwasanya, Sobri masyarakat yang sudah tentram dengan diberhentikannya aktifitas tambang pasir di Way Waya.


"Namun kini kembali diresahkan dengan keberadaan tambang galian tanah liat yang saat ini beraktifitas di pekon Madaraya," ungkap Sobri.


Selain mengancam kerusakan jalan poros, aktivitas tambang tersebut sudah merusak akses jalan Pekon, dimana jalan pertanian di Pekon Madaraya sudah sulit dilalui kendaraan.


"Kami meminta kepada pemerintah untuk segera menutup tambang galian tanah liat di Pekon Madaraya tersebut, lantaran armada pengangkut mereka sudah merusak jalan akses Pekon setempat dan diperkirakan akan merusak jalan poros juga nantinya," ungkap Sobri, Sabtu (16/3/24).


Selain merusak jalan, menurut Sobri, keberadaan tambang tersebut akan menghambat pembangunan jalan di kecamatan Pagelaran Utara, pasalnya keberadaan armada pengangkut akan membuat enggan para pelaksana konstruksi untuk membangun jalan lantaran armada dapat kembali merusak jalan yang dibangun.


"Armada mereka akan membuat para kontraktor berfikir untuk membangun jalan di kecamatan Pagelaran Utara, ini jelas para kontraktor takut rugi lantaran jalan baru dibangun akan kembali rusak, " tutupnya.


Sementara itu pelaksana penambang galian tanah Joko tersebut mengatakan ia hanya diminta warga setempat untuk mencetak sawah, bukan membuka tambang galian tanah.


"Saya hanya diminta pemilik lahan untuk mencetak sawah dan bukan membuka usaha tambang," kata Joko, saat dikonfirmasi awak media dilokasi belum lama ini. (Tim)

Komentar

Tampilkan